Anak Tunaganda (Anak dengan Hambatan Maejemuk)

        Anak Tunaganda atau anak dengan hambatan majemuk adalah anak-anak yang kerena mempunyai masalah-masalah jasmani, mental atau emosional yang sangat berat atau kombinasi dari beberapa masalah tersebut, sehingga agar potensi mereka dapat berkembang secara maksimal memerlukan pelayanan pendidikan sosial, psikologi, dan medis yang melebihi pelayanan program pendidikan luar biasa secara umum (Heward dan Orlansky, 1988). Adapun beberapa ahli mendefinisikan anak tunaganda yaitu anak yang memerlukan latihan dalam hal keterampilan dasar, dalam bergerak dari satu tempat ke tempat lain tanpa bantuan, dalam berkomunikasi dengan orang lain, dalam mengontrol fungsi-fungsi perut dan kandungan kemih dan makan sendiri (Sontag, Smith dan Sailor). Sebagian besar anak-anak reguler biasanya dapat melakukan keterampilan-keterampilan dasar pada usia 5 tahun, sementara itu anak-anak tunaganda perlu latihan-latihan khusus untuk dapat melakukannya. 
          Oleh karena beratnya dan banyaknya kelainan yang dimiliki oleh anak-anak tunaganda, maka tidak ada perilaku-perilaku khusus yang berlaku umum bagi semua anak yang tergolong tunaganda. setiap anak mempunyai perbrdaan dalam hal fisik, intelektual, dan ciri-ciri sosial, serta masing-masing hidup dalam lingkungannya sendiri yang berbeda.
          Perilaku-perilaku yang sering tampak adalah sebagai berikut
1. Kurang komunikasi atau sama sekali tidak dapat berkomunikasi
2. Perkembangan motorik dan fisik yang terlambat
3. Seringkali mempunyai perilaku yang aneh dan tidak bertujuan
4. Kurang dalam keterampilan menolong diri sendiri
          Dibalik keterbatasan-keterbatasan tersebut, sebenarnya anak-anak tunaganda juga mempunyai ciri-ciri positif yang cukup banyak, seperti kondisi yang ramah dan hangat, keras hati, ketetapan hati, rasa humor, dan suka bergaul.

        

Sindrom Asperger

Sindrom asperger adalah salah satu gangguan pervasive yang ditandai dengan gangguan komunikasi dan sosial tetapi memiliki rata-rata dan bahkan ada yang diatas rata-rata.

Menurut Diagnostic and Statistical Manual of Mental Disorders edisi ke-IV atau DSM-IV yang diterbitkan oleh American Psychiatric Association (Frances dkk,1990) bahwa
terdapat beberapa gangguan yang digolongkan dalam gangguan perkembangan pervasif yaitu :
a. Gangguan autisme,
Pada gangguan autisme, anak mengalami gangguan dalam interaksi sosial, komunikasi dan perilaku yang terbatas dan berulang (stereotipik) yang muncul sebelum anak berusia tiga tahun.
b. Autisme tak khas,
Yang termasuk kelompok autisme tak khas misalnya psikosis masa kanak yang tak khas dan retardasi mental dengan gambaran autisme.
c. Sindrom rett,
Sindrom rett merupakan suatu bentuk kelainan progresif yang terjadi pada anak perempuan. Gangguan ini terjadi pada anak usia 7-24 bulan,
di mana sebelumnya anak menunjukkan perkembangan yang normal lalu terjadi kemunduran berupa hilangnya kemampuan gerakan tangan yang bertujuan dan ketrampilan motorik yang terlatih.
Selain itu, anak mengalami kehilangan atau hambatan pada seluruh atau sebagian kemampuan berbahasa, gangguan gerakan seperti mencuci tangan secara berulang dengan infeksi lengan di depan dada atau dagu,
anak mengalami hambatan dalam fungsi mengunyah makanan.
d. Gangguan disintegratif masa kanak lainnya,
Pada gangguan ini, anak mengalami gangguan khas dari fungsi sosial, komunikasi, dan perilaku. Pada beberapa kasus, hilangnya ketrampilan terjadi secara progresif dan menetap.
e. Sindrom asperger,
Pada sindrom asperger ditandai dengan gejala kelainan yang kualitatif sama seperti pada autisme, yaitu berupa kelainan dalam interaksi sosial, minat dan aktivitas anak terbatas dan bersifat berulang.
Anak tidak mengalami keterlambatan perkembangan bahasa dan kognisi, anak memiliki inteligensi normal atau di atas normal.
f. Gangguan perkembangan pervasif lainnya.
Pada gangguan ini, anak mengalami gangguan yang berat dan pervasif pada perilaku anak.

Met Milad Adeku Sayang




Tak terasa kini usiamu menginjak 3 tahun
Doa te2h selalu menyertai ade
Semoga Ade tumbuh menjadi anak yang sholeh
Anak yang pintar..
Anak yang Santun
dan selalu membuat kami tersenyum bahagia
Kami selalu menyayangi mu de ^_^

Maharku Untukmu

Album : Single ANN Jateng
Munsyid : ANN Jateng Alief

Inilah maharku untukmu
Seperti ini kumampu
Sepenuh hati kuberikan
Sebagai wujud cintaku

Reff
Maharku untukmu tulus kuserahkan
Kepada dirimu satu yang kupilih
Maharku untukmu agung karunia
Yang Allah berikan padaku untukmu

Terimalah sebaris doa
Semoga engkau bahagia
Dan kunyanyikan lagu ini
Persembahan cinta suci

I'm Not Stupid Too

Abiz nonton I'm not stupid too
bertambah lg deh film yang bermutu..
seru..
banyak pelajaran yang bisa di ambil
masukan bwt aku jga klw nanti dah jdi orangtua
gak boleh mrahin anak seenaknya
seorang anak juga punya perasaan
apalgi klw msih anak2 masih sangat perlu perhatian dari orangtua
bagaimanapun seorang anak pastinya hasil didikan dari orangtuanya
anak yang baik akan menjadi anak yang pemberontak klw misalkan terus-terusan dimarahi oleh orangtuanya
Ya allah semoga kelak klw aku jadi orangtua
bisa menjadi orangtua yang menjadi teladan bagi anaknya
yang mengerti tentang anaknya
mendidik dengan cara yg tepat
memahami kelebihan anak sehingga apapun kekurangannya bisa tertutupi.
menjadi orangtua pastilah tanggung jawab yang sangat berat
semua orangtua pasti menginginkan berlaku yang baik terhadap anaknya
tapi memang pada saat menjadi orangtua sungguhan memang selalu saja ada tantangannya
semoga jika waktunya tiba saya menjadi orangtua bisa melewati semua tantangan itu

ada kata yang bagus pas terakhir film ini dan I like it
"Setiap anak memiliki sisi terang dan sisi gelap maka lihatlah sisi terang itu"

cintai anak2 indonesia..
generasi penerus bangsa ^_^

Video Pengobat Rindu

Ini Mata
Ini hidung
Ini Mulut
Ini Telinga
Ini Tangan
Ini Kaki ^_^

Adeku yang yang lucu
yang Selalu Membuatku Rindu
Video inilah yang selalu mengobati Rasa Rinduku
Luv U Adeku Sayang

Taare Zameen Par- Part 12

Semangat,, Aku ingin Bisa Braille

l


Braille oh Braille...
Susah banget ngapalinnya,, pngen cpet bisa ih..
tapinya giliran dah bisa skalinya gak ska d ulang2 jdi za lupa...
ayo ah aku harus semangat...
semester 6 pokonya harus udah lancar...
Semangka Fitri ^_^

Strategi Pembelajaran Pada Anak Tunanetra


Permasalahan strategi pembelajaran dalam pendidikan anak tunanetra didasarkan pada dua pemikiran, yaitu :
1.      Upaya memodifikasi lingkungan agar sesuai dengan kondisi anak (di satu sisi).
2.      Upaya pemanfaatan secara optimal indera-indera yang masih berfungsi, untuk mengimbangi kelemahan yang disebabkan hilangnya fungsi penglihatan (di sisi lain).

Strategi pembelajaran dalam pendidikan anak tunanetra pada hakekatnya adalah strategi pembelajaran umum yang diterapkan dalam kerangka dua pemikiran di atas. Pertama-tama guru harus menguasai karakteristik/strategi pembelajaran yang umum pada anak-anak awas, meliputi tujuan, materi, alat, cara, lingkungan, dan aspek-aspek lainnya. Langkah berikutnya adalah menganalisis komponen-komponen mana saja yang perlu atau tidak perlu dirubah/dimodifikasi dan bagaimana serta sejauh mana modifikasi itu dilakukan jika perlu. Pada tahap berikutnya, pemanfaatan indera yang masih berfungsi secara optimal dan terpadu dalam praktek/proses pembelajaran memegang peran yag sangat penting dalam menentukan keberhasilan belajar.
Dalam pembelajaran anak tunanetra, terdapat prinsip-prinsip yang harus diperhatikan, antara lain :
1)      Prinsip Individual
Prinsip individual adalah prinsip umum dalam pembelajaran manapun (PLB maupun pendidikan umum) guru dituntut untuk memperhatikan adanya perbedaan-perbedaan individu. Dalam pendidikan tunanetra, dimensi perbedaan individu itu sendiri menjadi lebih luas dan kompleks. Di samping adanya perbedaan-perbedaan umum seperti usia, kemampuan mental, fisik, kesehatan, sosial, dan budaya, anak tunanetra menunjukkan sejumlah perbedaan khusus yang terkait dengan ketunanetraannya (tingkat ketunanetraan, masa terjadinya kecacatan, sebab-sebab ketunanetraan, dampak sosial-psikologis akibat kecacatan, dll). Secara umum, harus ada beberapa perbedaan layanan pendidikan antara anak low vision dengan anak yang buta total. Prinsip layanan individu ini lebih jauh mengisyaratkan perlunya guru untuk merancang strategi pembelajaran yang sesuai dengan keadaan anak. Inilah alasan dasar terhadap perlunya (Individual Education Program – IEP).
2)      Prinsip kekonkritan/pengalaman penginderaan
Strategi pembelajaran yang digunakan oleh guru harus memungkinkan anak tunanetra mendapatkan pengalaman secara nyata dari apa yang dipelajarinya. Dalam bahasa Bower (1986) disebut sebagai pengalaman penginderaan langsung. Anak tunanetra tidak dapat belajar melalui pengamatan visual yang memiliki dimensi jarak, bunga yang sedang mekar, pesawat yang sedang terbang, atau seekor semut yang sedang mengangkut makanan. Strategi pembelajaran harus memungkinkan adanya akses langsung terhadap objek, atau situasi. Anak tunanetra harus dibimbing untuk meraba, mendengar, mencium, mengecap, mengalami situasi secara langsung dan juga melihat bagi anak low vision. Prinsip ini sangat erat kaitannya dengan komponen alat/media dan lingkungan pembelajaran. Untuk memenuhi prinsip kekonkritan, perlu tersedia alat atau media pembelajaran yang mendukung dan relevan. Pembahasan mengenai alat pembelajaran akan disampaikan pada bagian khusus.
3)      Prinsip totalitas
Strategi pembelajaran yang dilakukan guru haruslah memungkinkan siswa untuk memperoleh pengalaman objek maupun situasi secara utuh dapat terjadi apabila guru mendorong siswa untuk melibatkan semua pengalaman penginderaannya secara terpadu dalam memahami sebuah konsep. Dalam bahasa Bower (1986) gagasan ini disebut sebagai multi sensory approach, yaitu penggunaan semua alat indera yang masih berfungsi secara menyeluruh mengenai suatu objek. Untuk mendapatkan gambaran mengenai burung, anak tunanetra harus melibatkan perabaan untuk mengenai ukuran bentuk, sifat permukaan, kehangatan. Dia juga harus memanfaatkan pendengarannya untuk mengenali suara burung dan bahkan mungkin juga penciumannya agar mengenali bau khas burung. Pengalaman anak mengenai burung akan menjadi lebih luas dan menyeluruh dibandingkan dengan anak yang hanya menggunakan satu inderanya dalam mengamati burung tersebut. Hilangnya penglihatan pada anak tunanetra menyebabkan dirinya menjadi sulit untuk mendapatkan gambaran yang utuh/menyeluruh mengenai objek-objek yang tidak bisa diamati secara seretak (suatu situasi atau benda berukuran besar). Oleh sebab itu, perabaan dengan beberapa tekhnik penggunaannya menjadi sangatlah penting.
4)      Prinsip aktivitas mandiri (selfactivity)
Strategi pembelajaran haruslah memungkinkan atau mendorong anak tunanetra belajar secara aktif dan mandiri. Anak belajar mencari dan menemukan, sementara guru adalah fasilitator yang membantu memudahkan siswa untuk belajar dan motivator yang membangkitkan keinginannya untuk belajar. Prinsip ini pun mengisyaratkan bahwa strategi pembelajaran harus memungkinkan siswa untuk bekerja dan mengalami, bukan mendengar dan mencatat. Keharusan ini memiliki implikasi terhadap perlunya siswa mengetahui, menguasai, dan menjalani proses dalam memperoleh fakta atau konsep. Isi pelajaran (fakta, konsep) adalah penting bagi anak, tetapi akan lebih penting lagi bila anak menguasai dan mengalami guna mendapatkan isi pelajaran tersebut.

Tersenyumlah_selalu. Diberdayakan oleh Blogger.

About Me

Foto saya
Seorang perempuan yang menyukai dunia anak-anak ^_^ karena mereka adalah malaikat2 kecil yang unik dan spesial

Followers

Tinggalkan Jejakmu

LINK BLOOFERS

Bloofers Chat

Copyright © 2012 Tersenyumlah SelaluTemplate by :Urangkurai.Powered by Blogger.Please upgrade to a Modern Browser.